I made this widget at MyFlashFetish.com.

26 August 2014

Master Bukan Tempat Sampah

Pada tanggal 20 Agustus 2014, saya beserta kelompok 39 PSAK FISIP Universitas Indonesia berencana pergi ke suatu sekolah yang berlokasi di Depok Baru. Sebelumnya, kita berkumpul di Masjid Universitas Indonesia untuk membicarakan observasi yang akan dilakukan sambil makan pagi. Hari itu sekita jam 10 pagi kami pun bergegas meninggalkan Masjid UI untuk pergi ke stasiun Pondok Cina agar dapat sampai ke Depok Baru menggunakan kereta. Begitu kami sampai, kami langsung menuju ke sekolah yang kami sudah rencanakan. Sekolha itu harus melewati pasar dan riuhnya terminal.

Sesampainya di sekolah tersebut hati saya tergerak karena melihat semangat dari anak-anak yang bersekolah di sekolah tersebut. Tak lama kami melihat-lihat, kami langsung pergi ke suatu ruangan dan berbicara dengan Ibu yang mengurus sekolah ini. Sekolah Master (Masjid Terminal) adalah sekolah yang kebanyakan anak pemulung, anak pengamen, tukang semir sepatu, loper koran maupun anak jalanan. Sekolah ini hampir mencapai 3 hektar. Sekolah ini terbuat dari kontainer yang sudah tak layak guna. Sekolah yang tidak menuntut biaya pendidikan sepeser pun ini seringkali mendapatkan juara di berbagai bidang perlombaan. Sekolah ini juga tidak mewajibkan anak didiknya untuk memakai seragam sekolah dan buku paket. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya biaya dari siswa dan siswi di sekolah ini. Hampir seluruh guru-guru yang mengajar di sekolah ini adalah alumni dari sekolah itu sendiri. Namun, ada juga mahasiswa yang menjadi relawan untuk mengajak di sekolah ini. Sebut sekolah ini, sekolah MASTER.

Sekolah MASTER diperuntukkan untuk siswa dan siswi TK, SD, SMP, dan SMA. Tak heran, bila menjumpai seseorang yang berumur tua namun masih menjalani pendidikan di tingkat SD karena terbatasnya biaya hidup itu sendiri. Murid SMA MASTER pun terkadang mengajar untuk siswa dan siswi jenjang SD. Kalimat tersebut diungkapan oleh Annisa selaku murid SMA MASTER. Alasan Annisa masuk ke sekolah MASTER adalah tidak membebani biaya orang tua dan mau dihargai atas prestasi yang ia dapatkan.

Pada beberapa hari yang lalu, banyak sekali berita mengenai sekolah MASTER yang akan digusur dan digantikan oleh tempat pembelanjaan. Hal tersebut dibantah dan dibela oleh walikota Depok. Pendidikan adalah nomor satu dibandingkan hal lainnya, ungkapnya. Selain itu, fasilitas yang dipunya oleh sekolah MASTER sendiri terlalu minim dengan jumlah siswa dan siswi yang relatif banyak.

Tak banyak diketahui oleh banyak orang bahwa sekolah MASTER ini sudah mempunyai beberapa cabang di luar pulau Jawa seperti di pulau Sumatra. Sekitar 2000 siswa dan siswi yang melanjutkan studinya di sekolah MASTER dan disini disediakan asrama bagi siswa dan siswi yang tidak mempunyai rumah ataupun jauh dari asal tinggal. Sekolah MASTER ini bermula dari pengajaran di masjid terminal depok. Namun, kini disekitar masjid terdapat kelas non-permanen yang digunakan untuk pengajaran SMA dan SMP. Selain itu, ada juga lapangan futsal yang dapat digunakan sebagai tempat berolahraga dan berkumpul. Kehadiran sekolah MASTER ini membuat harapan-harapan besar bagi masyrakat untuk mendapatkan pendidikan maupun melanjutkan pendidikan.

Dari berbagai informasi yang didapatkan melalui wawancara beberapa orang di sekolah MASTER dapat disimpulkan bahwa sekolah MASTER ini membutuhkan kesadaran para pemerintah dalam menangani permasalahan pendidikan. Tidak sekedar perbaikan dalam segi mutu pendidikan melaikan fasilitas sekolah sehingga siswa dan siswi dapat belajar dengan lebih kondusif. Selain itu, sebagai hak warga kota Depok akan kotanya, sekolah MASTER membutuhkan dukungan baik dari masyarakat maupun pemerintahan kota Depok. Sebagai sukarelawan juga dapat menyumbang segala bentuk sumbangan akan tetapi masih dapat digunakan kembali. Sekolah MASTER bukan sampah yang hanya menikmati sumbangan yang sudah tidak layak untuk dipakai.

Sebagai warga kota Depok, sekolah MASTER berhak mendapatkan pengakuan dari pemerintah maupun masyarakat dalam mendukung sekolah ini agar menjadi sekolah formal lainnya. Selain itu juga, sekolah MASTER berhak mendapatkan fasilitas yang lebih baik karena telah menyelenggarakan pendidikan yang dapat mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan tujuan NKRI.

12 September 2013

CHRONOSPHERE 2013 - SMAK PENABUR Harapan Indah




SMAK PENABUR Harapan Indah proudly presents:

CHRONOSPHERE (Creating Horizon of Improvementin Knowledges and Potency to Preserve Environment and Culture)
it will be held on 19 - 26th October 2013


open registration:
5th August - 13th September 2013
08.00-15.00 PM at SMAK PENABUR Harapan Indah, Bekasi



The competitions are:
-ART
1. Modern Dance (SMP/SMA): 081318184200 (AGNES)
2. Band (SMP/SMA): 08567966024 (LEONARDO)
3. Fotografi (SMP/SMA): 087782017687 (ISABELLA)
4. Vocal Group (SMP): 087858769808 (ELIZABETH)



-ACADEMIC

1. Website Design (SMA): 0818888445 (CHRISTO)
2. Debat Bahasa Indonesia (SMA): 081214001517 (WILLIAM)
3. Speech (SMA): 081219282662 (ELIZABETH)
4. Spelling Bee (SMP): 081286229536 (NADIA)
5. Story Telling (SMP): 089604028675 (CARINE)
6. Writing Competition (SMA): 087881052220 (STEPHANIE



-SPORT
1. Basket (GIRLS) (SMP/SMA): 08998110017 (STELLA)
2. BASKET (BOYS) (SMP/SMA): 081316542407 (REYNALDI)
3. Futsal (BOYS) (SMP/SMA): 081212023771 (SAMUEL)
4. Voli (BOYS) (SMA): 081280484876 (MARCO



And there are some attractive workshop (FREE):
1. Artistic Make Up
2. Cooking (International Pasta)
3. Saham



Your attendances are waited and welcomed, so come, join, and feel the HI-PHORIA!!
For more information:
Twitter: @CHRONOSPHEREAHI